LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA
PEMBEDAHAN KATAK
(RANA CANORIVARA)
Dilaksanakan
pada
Hari : Senin
Tanggal : 09 Maret 2012
Jam : 13.00 – 15.00
Tempat : Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Palembang
Dosen
Pengasuh : Dra. Ade Kartika, S.Pd.
Tujuan
Praktikum : 1. Untuk mengetahui bentuk morfologi Katak
2. Untuk mengetahui bentuk anatomi Katak
FOTO
ANGGOTA PRAKTIKUM KELOMPOK IV
A. TUJUAN
Dalam
penyusunan laporan praktikum ini penyusun mempunyai tujuan yaitu ingin mengidentifikasi
struktur tubuh bagian luar maupun bagian dalam pada katak.
B.
LANDASAN TEORI
Katak
adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi
artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag
hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di
darat. Kulit harus selalu basah apabila hewan berada di luar air untuk memungkinkan
terjadinya pernapasan melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu basah. Setiap
kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya
melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya meliputi
dua fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan penelitian
adalah katak sawah (Rana canorivara).
Sistem
pencernaan pada katak sawah (Rana canorivara) terdiri dari mulut, kerongkongan,
dari kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa
maanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh. Sistem
pernapasan pada katak sawah tersusun atas celah glotis laring, percabangan
paru-paru (bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-paru.
Tujuan
dari Praktikum Biologi dengan materi anatomi dan morfologi hewan ini adalah
untuk mengetahui organ-organ penyusun sistem pernapasan dan sistem pencernaan
pada katak sawah (Rana canorivara). Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini
adalah dapat mengetahui fungsi dari organ-organ tersebut.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
v Pinset
v Mistar
v Pisau bedah
v Papan bedah
v Kamera
v Pena
v Kertas
v Gunting bedah
v Lup
v Spatula
v Penusuk
Bahan
v Katak
v Formalin dengan
kadar 4%
D. CARA KERJA
v Mula-mula
menuangkan Formalin pada kapas kemudian memasukkan kapas tersebut ke dalam
mulut katak hingga katak tersebut pingsan
v Letakkan katak
pada papan bedah
v Rentangkan
tangan dan kaki katak, lalu tusuk dengan jarum/Penusuk agar posisi katak tidak berubah dan lebih
mudah untuk dibedah
v Bersihkan Katak dari kulit pada daerah bagian perut
yang merupakan daerah yang akan dibedah,Sayat bagian perut katak dengan gunting
dan pisau bedah
v Kegiatan
tersebut dilakukan secara hati hati dan teliti sehingga kemudian akan di
dapatkan informasi atau hasil pengamatan otentik yang bersifat objektif
v Selanjutnya
hasil percobaan yang diperoleh, diamati dan dicatat
v Buatlah laporan
hasil pengamatan tersebut
E. HASIL PENGAMATAN:
Berdasarkan praktikum yang telah
dilaksanakan, penulis mendapatkan data hasil pengamatan dari bedah katak.
Adapun hasil pengamatan ini ditulis dengan bentuk deskripsi seperti brikut ini.
Morfologi katak
bagian depan Sebelum dilakukan pembedahan
v Katak mempunyai panjang
27,5 cm dan lebarnya 3,5 cm
v Mempunya Hidung
dengan panjang 3,5 cm dan lebar 3,2 cm
v Mempunya Mulut
dengan panjang 2,3 cm, lebar 2,7 cm
v Mempunyai
sepasang Selaput Renang pada bagian bawah kaki belakang, yang panjangnya 5,4 cm,
dan lebar 2,6 cm
v Punggung katak berpori dengan panjang 5,8 cm, dan
lebar 3,2 cm
v Mempunyai
sepasang Kaki Depan dengan panjang 1,1 cm dan lebar 0,6 cm
v Mempunya
sepasang Kaki Belakang dengan panjang 18,6 cm dan lebar 1,9 cm.
v Katak mempunyai
kulit berwarna hijau dengan bintik kehitaman yang keras, berpori dan berlendir
v Mata Katak
terdiri dari 1 pasang dengan diameter 0,6 cm.
Morfologi
katak bagian depan Sebelum dilakukan pembedahan
v Katak mempunyai
perut dengan panjang 2,9 cm dan lebarnya 1,5 cm
v Katak mempunyai
kepala dengan panjang 3,5 cm dan lebarnya 3,2 cm
v Katak mempunyai
pergelangan kaki dengan panjang 5,5 cm
Setelah
dilakukan pembedahan
v Katak mempunyai Esofagus
dengan panjang 3,2 cm dan lebar 0,6 cm.
v Di perut Katak
terdapat empedu, hati, jantung, usus, saluran kloaka, lambung.
v Empedu ikan mas
terdapat di dekat hati yang mempunyai ukuran panjang 0,2 cm dan lebar 0,5 cm.
v Hati Katak
mempunyai ukuran panjang 2,4 cm dan lebar 1 cm.
v Usus halus
mempunyai ukuran panjang 19 cm dan
diameter 1 cm.
v Jantung Katak
mempunyai ukuran 1,9 cm dan lebar 0,9 cm.
v Katak terdapat
endapan lemak yang menutupi bagian–bagian dalam organ katak
v Terdapat saluran
kloaka dengan panjang 2 cm.
v Terdapat
esofagus dengan panjang 3,2 cm dan lebar 0,6 cm
v Organ
bagian-bagian dalam katak dilindungi oleh kerangka tubuh yang berbentuk tulang
dan diselimuti oleh daging.
GAMBAR HASIL PRAKTIKUM
Sebelum Dilakukan Pembedahan
a b c
Gambar 1.1
(a)
Bentuk
morfologi Katak sebelum dilakukan pembedahan,
(b)
Pengukuran
lebar Katak,
(c)
Pengukuran
panjang Katak.
Morfologi
bagian depan katak
a b c
Gambar 1.2
(a)
pengukuran
Kepala
(b)
Pengukuran
punggung
(c)
pengukuran
kaki depan
(d)
pengukuran
kaki belakang
(e)
Pengukuran
selaput renang
Morfologi bagian belakang katak
a b
Gambar 1.3
(a)
pengukuran
Perut
(b)
Pengukuran
mulut
Setelah Dilakukan Pembedahan
a b
c d
Gambar 2.1
Proses
awal pembedahan
(a)
pembedahan
dimulai dengan menusuk,
(b)
selanjutnya
sayat dari kulit terluar katak
(c)
proses
pembedahan dari kloaka menuju perut sampai ke bawah kepala,
(d)
terlihat
organ bagian dalam katak.
Pada
gambar di atas terlihat proses pembedahan pada Katak yang dilakukan dengan
sangat teliti supaya alat pembedahan tidak mengenai organ bagian dalam pada
ikan. Setelah proses pembedahan selesai tampak terlihat bagian organ dalam pada
Katak, dimana organ tersebut mempunyai struktur dan fungsinya masing– masing.
e
f
Gambar 2.2
Letak serta
organ-organ bagian dalam Katak atau bagian anatomi katak
a)
Jantung b) Empedu, letaknya dantara hati
c) lambung d) Hati
e) Usus halus f) Usus besar g) Esofagus
Gambar 2.3
Tulang
katak yang melindungi organ bagian dalam
yang diselimuti oleh daging, tulang ini juga berfungsi sebagai rangka yang
memberikan bentuk pada tubuh katak.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum mengenai anatomi dan morfologi hewan yaitu
katak sawah (Rana canorivara) dapat disimpulkan bahwa sistem pencernaan pada
katak berupa rongga mulut yang dilengkapi dengan lidah, gigi vormes dan gigi
maxilla, kemudian faring, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus
halus, usus besar dan kloaka. Kelenjar pencernaan katak yaitu hati, empedu dan
pankreas. Sistem pernafasan pada katak berupa lubang hidung, celah glotis yang
merupakan ujung dari laring, kemudian bronchus, bronchiolus, dan paru-paru yang
terdapat gelembung-gelembung alveolus.
G. SARAN
Berdasarkan hasil praktikum tentang
anatomi dan morfologi hewan didapatkan saran agar praktikan harus benar-benar
cermat dan teliti saat melakukan pengamatan katak sawah (Rana canorivara) dan
praktikan agar berhati-hati dalam menggunakan formalin saat membius katak, jangan
sampai tercium karena dapat menimbulkan efek pusing di kepala dan segera cuci
tangan setelah memegang kapas yang sudah dicelupkan ke dalam formalin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar